Contoh Ghoiru Munshorif di Dalam Al Quran

Isim Ghoiru Munshorif adalah pembahasan yang sangat penting dalam Bahasa Arab. 

Lebih-lebih dalam hal membaca teks bahasa arab atau kitab-kitab para ulama yang jelasnya pasti berbahasa arab.

Mengapa demikian, karena bab Ghoiru munshorif atau disebut juga dengan istilah Mamnu' minas Shrorfi (al mamnu' min as shorfi) ini memiliki perbedaan yang khas dengan isim lain pada umumnya.

Ciri yang paling mendasar yang harus difahami dari Ghoiru Munshorif ini adalah tidak bertanwin. 

Selain tidak bertanwin juga tidak bisa diberi harokat kasroh.

Tanwin dalam hal ini berupa fathatain, kasrotain maupun dhommatain.

Berbeda halnya dengan isim pada umumnya yang bisa diberi tanwin maupun harokat lainnya.

Perhatikan contoh berikut ini


محمدٌ قَائِمٌ

رَأَيْتُ محمدًا قَائِمٌ

مَرَرْتُ بِحمدٍ



Kata Muhammad yang berwarna merah harokat akhirnya bisa berubah-ubah sesuai dengan posisi dan statusnya dalam kalimat.

Jika statusnya sebagai mubtada' maka dia harus marfu' (ditandai dengan dhommatain).

Dan bila sebagai maf'ul bihi, maka harokatnya harus mansub yang ditandai dengan fathatain.

Dan bila berada pada posisi majrur, maka harokatnya berubah lagi menjadi majrur (ditandai dengan kasrotain).

Itulah isim yang disebut dengan isim munshorif yaitu yang harokatnya bisa berubah sesuai dengan statusnya di dalam kalimat.

Isim Ghoiri Munshorif

Sedangkan isim ghoiru munshorif adalah isim yang tidak bisa dimasuki tanda tanwin (fathah tanwin, kasroh tanwin dan dhommah tanwin).

Juga tidak bisa menerima tanda harokat kasroh. Harokat kasrohnya diganti menjadi fathah.

Jadi, harokat isim Ghoiru Munshorif itu hanya ada 2 yaitu fathah dan dan dhommah.

Perhatikan contoh berikut ini.

1- حمزةُ قَائِمٌ

2- رَأَيْتُ حمزةَ قَائِمٌ

3- مَرَرْتُ بِـحمزةَ


Hamzah adalah isim ghoiru munshorif. Maka kita bisa melihat di kalimat pertama adalah dhommah.

Sedangkan pada kalaimat ke-2 harokatnya fathah.

Dan pada kalimat ke-3 yang dalam hal ini dalam posisi majrur, maka harokatnya adalah fathah bukan kasroh sebagaimana pada umumnya.

Aturan Penting Isim Ghoiru Munshorif

Selain aturan diatas, ada hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam Bab Isim Ghoiru Munshorif ini. 

Apa itu aturannya ?

Bila isim ghoiru munshorif itu dimasuki oleh alif lam, maka isim tersebut sudah gugur statusnya dari isim ghoiru munshorif alis sudah bisa ditanwin dan sudah bisa berharokat kasroh.

Perhatikan contoh berikut ini

1- دَرَسْتُ فِي مَسَاجِدَ

2- دَرَسْتُ فِي الْمَسَاجِدِ

Coba perhatikan baik-baik pada kalimat pertama, masajid berharokat fathah walaupun diawali oleh huruf jer, karena masajid disini adalah isim ghoru munshorif.

Sedangkan pada kalimat ke-2 yaitu kata yang sama tapi berharokat kasroh, mengapa ? karena kata tersebut sudah dimasuki oleh alif lam.

Isim Ghoiru Munshorif Dalam Al Quran

Ada banyak isim Ghoiru Munshorif di dalam Al Quran. Berikut ini diantaranya :

Surat As-Shoff ayat 13


وَأُخۡرَىٰ تُحِبُّونَهَاۖ نَصۡرٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَتۡحٞ قَرِيبٞۗ

Surat Al An'am : 69
 

 وَلَٰكِن ذِكۡرَىٰ لَعَلَّهُمۡ يَتَّقُونَ


Surat Ar Ra'du : 29

وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ طُوبَىٰ لَهُمۡ وَحُسۡنُ مَآبٍ


Surat An Nisa : 12


فَهُمۡ شُرَكَآءُ فِي ٱلثُّلُثِۚ 


Surat An Nisa : 94

فَعِندَ ٱللَّهِ مَغَانِمُ كَثِيرَةٞۚ 


Surat Al Hajj : 21

وَلَهُم مَّقَٰمِعُ مِنۡ حَدِيدٖ


Al Baqoroh : 219

قُلۡ فِيهِمَآ إِثۡمٞ كَبِيرٞ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ 


Surat Thoha : 18

 وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَىٰ

Surat Al Mukminun : 19

 فِيهَا فَوَاكِهُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ

Surat Al Hajj : 2

وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَىٰ 

Surat An Nisa : 142

وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ 

Surat Hud : 114

ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ


Surat Al Isra' : 47

وَإِذْ هُمْ نَجْوَىٰ إِذْ يَقُولُ الظَّالِمُونَ


Lebih baru Lebih lama