Eril Ditemukan Meninggal Dan Rumah Di Surga Yang Disediakan Allah

Emmeril Khan Mumtadz namanya, dilahirkan di New York Amerika pada 25 Juni 1999 dan meninggal di Swiss Mei 2022. Tepatnya di sungai Aare Swiss. 

Demikianlah yang disampaikan Ridwan Kamil selaku ayah dan yang paling merasa kehilangan terhadap Eril sang buah hati saat pemakaman Eril senin 13 Juni 2022.

Eril Ditemukan Meninggal Dan Rumah Di Surga Yang Disediakan Allah

Kepolisian Bern melaporkan bahwa jasad Eril ditemukan pada Rabu tanggal 8 Juni 2022 pukul 06.50 lalu.

Diketahui bahwa Eril, begitu biasanya ia dipanggil dilaporkan hilang pada kami 26 Mei 2022 di sungai Aare Swiss.

Meninggalnya seorang anak bagi seorang ayah dan ibu yang Allah sebut dengan ungkapan yang sangat indah sebagai buah hati atau "tsamarotul qolbi".

Adalah suatu hal yang sangat membuat hati terguncang. Itulah maka ungkapan buah hati adalah ungkapan yang sangat tepat.

Ungkapan ini begitu indah dan memiliki makna yang sangat dalam yang menggambarkan betapa kasih sayang orang tua kepada sang anak tidaklah main-main, tiada tara dan tiada batas.

Begitulah mungkin ungkapan yang bisa menggambarkannya.

Dan Allah Yang Maha Tahu sangat memahami hal ini. Hal itu terbukti dari sabda Nabi yang termasuk hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.


إِذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ اللَّهُ لِمَلائِكَتِهِ

Bila putra seorang hamba meninggal, maka Allah bertanya kepada para Malaikatnya (Dan Dia Maha Tahu daripada mereka).

Kalau kita ambil kasus meninggalnya Eril putra Bapak Ridwan Kamil. Maka, ketika Eril meninggal (entah hari ke berapa sejak ia dilaporkan hilang).

Maka Allah berfirman kepada malaikat 

قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي فَيَقُولُونَ نَعَمْ 

Kalian telah mencabut nyawa putra hambaku. Maka para malaikat menjawab "benar ya Allah"


Lalu, Allah berfirman lagi kepada mereka

فَيَقُولُ قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ فَيَقُولُونَ نَعَمْ

Lalu Allah berfirman lagi pada mereka, "kalian telah mencabut nyawa buah hati hambaku. Para malaikat menjawab "benar ya Allah"

Kemudian Allah bertanya pada mereka 

فَيَقُولُ مَاذَا قَالَ عَبْدِي 

Apa kata hambaku (saat ia tahu putranya meninggal ?)


فَيَقُولُونَ حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ

para malaikat menjawab "hambamu memujimu (mengucapkan alhamdulillah) kemudia istirja' (mengucapkan inna lillahi wa inna ilai roji'un)

فَيَقُولُ اللَّهُ : 

Kemudian, Allah berfirman (kepada para malaikat)

ابْنُوا لِعَبْدِي بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ

bangunkanlah untuk hambaku sebuah rumah di surga, dan berilah nama rumah pujian (baitul hamdi) (HR. At Tirmidzi)

Dari pemaparan hadits di atas kita akhirnya bisa membayangkan. Bila saat mendengar Eril Khan Mumtadz meninggal, orang tuanya mengucapkan

اَلْحَمْدُ للهِ إِنَّا للهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ

segala puji hanya untuk Allah, sesungguhnya kita milik Allah dan sesungguhnya kita akan kembali kepadaNya.

Maka, orang tuanya akan dibangunkan oleh Allah rumah di surga. Sebagai balasan atas kesabaran dan keikhlasan mereka menerima qodho (ketentuan) dari Allah.

Rumah di Surga 

Adalah sebuah balasan yang sangat istimewa yang disediakan Allah untuk hambanya yang putranya (anaknya) dipanggil Allah menghadap kepadaNya (meninggal). 

Dan hamba itu (orang tua itu) ikhlas dan sabar dengan ketentuan Allah ini. 

Dari sini kita juga faham bahwa kasih sayang Allah kepada hambanya lebih besar dari kasih sayang orang tua terhadap anaknya.

Dan sungguh kita tidak rugi menjadikan Allah sebagai Rabb yang kita sembah. 

Sebagaimana kita tidak rugi menjadikan Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai Nabi kita. 

Dan Islam sebagai agama kita.

رَضِيتُ بِالله رَبًّا ، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا ، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا

aku ridho Allah sebagai Rabbku dan aku ridho Islam sebagai agamaku dan Nabi Muhammad (Shallallahu 'alaihi wa sallam) sebagai Rasulku.

Dikatakan bahwa barang siapa yang mengucapkan kalimat ini, maka wajib baginya surga. (HR. Abu Dawud dan yang lain)

Lebih baru Lebih lama